RSS Feed
My Fam
Forum Silaturrahmi

Senin, 18 Maret 2013

3 Pertanyaan 1 Jawaban


Ada seorang pemuda yang lama sekolah diluar negeri,ia telah kembali ketanah air, sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama (Ustadz)/siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaan darinya. Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.
Pemuda :: (Dengan nada sombong pemuda itu bertanya) Anda siapa...???dan apakah bisa menjawab pertanyaan saya...???
Ustadz :: Saya hanya hamba ALLAH & dengan izinnya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda :: (Tetap dng nada sombong)Anda yakin....??? sedang profesor & banyak orang pintar saja gak mampu menjawab pertanyaan saya.
Ustadz :: Saya akan mencoba sejauh
kemampuan saya....!!!
Pemuda :: Saya punya 3 buah pertanyaan...???
1. Kalau memang TUHAN itu ada,tunjukan wujud TUHAN kepada saya ?
2. Apakah yang dinamakan TAKDIR ?
3. Kalau SETAN diciptakan dari api, kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat setan,sebab mereka memiliki unsur yang sama..? apakah TUHAN tidak pernah berfikir sejauh itu..?

Readmore »»

Rabu, 20 Februari 2013

Syarat syarat Maksiat


Pada suatu hari, Ibrahim bin Adham didatangi seorang lelaki yang gemar melakukan maksiat. Lelaki tersebut bernama Jahdar bin Rabiah. Ia meminta nasehat kepada dirinya agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya. Ia berkata, “Ya Aba Ishak, aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat. Tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya .” Setelah merenung sejenah, Ibrahim berkata, “jika kau mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan, maka aku tidak keberatan kau berbuat dosa.” Tentu saja dengan penuh rasa ingin tahu yang besar, Jahdar beratanya, “apa saja syarat-syarat ini, ya Aba Ishak?” “Syarat pertama, jika kau melaksanakan perbuatan maksiat, maka janganlah kau memakan rizki Allah”, ucap Ibrahim. Lelaki itu mengernyitkan dahinya lalu berkata, “lalu aku makan dari mana? Bukankah segala sesuatu yang berada di bumi ini adalah rizki Allah?” “Benar”, jawab Ibrahim tegas. “Bila kau telah mengetahuinya, masih pantaskah kau memakan rizki-Nya sementara kau terus melakukan maksiat dan melanggar perintah-perint ahNya?” “Baiklah…”, jawab lelaki itu tampak menyerah. “kemudian apa syarat yang kedua?” “kalau kau bermaksiat kepada Allah, janganlah kau tinggal di bumi-Nya”, kata Ibrahim lebih tegas lagi. Syarat kedua ini membuat Jahdar lebih kaget lagi. “Apa? Syarat ini lebih hebat lagi. Lalu aku harus tinggal di mana? Bukankah bumi dengan segala isinya ini milik Allah?” “Benar Abdullah. Karena itu pikirkanlah baik-baik. Apakah kau masih pantas memakan rizki-Nya dan tinggal di bumi-Nya sementara kau terus berbuat maksiat?”, tanya Ibrahim. “Kau benar Aba Ishak”, ucap Jahdar kemudian.

Readmore »»